Customize


Choose Your Style


Choose Your Color

Light Skin
Wide


favorite Image


Post Layout

Selasa, 22 Desember 2020

[Season 2] Eps 35 : Copas Advanced


Setelah berbulan-bulan tak sadarkan diri, Vivien pun mendatanginya sembari berkata “jika kau terus berbaring seperti ini, dunia ini tak akan bertahan lama”

Mendengar bisikan dari Vivien Nagisa pun terbangun, sontak pikirannya terpenuhi oleh banyak ingatan tak ia kenali.

Nagisa pun berusaha untuk berdiri mencari harta yang ia cari.

Lapis pun datang membawa beberapa buah-buahan untuk Nagisa

“apa kamu tahu, kristal berwarna miliku”

Lapis pun mengambil tas milik Nagisa dan memberikan Kristal tersebut.

“berapa lama aku tak sadarkan diri”

“4 bulan” ucap Vivien.

Dengan banyak bayangan di dalam pikiran Nagisa, ia pun memutuskan untuk memakan semua buah-buahan tersebut, dan berdiri mengambil bajunya lalu meminta Lapis membantunya

“apa yang bisa aku bantu”

“kristal ini tolong jaga hingga aku kembali”

“mau ke mana” tanya Vivien

“menguasai Donya” jawab Nagisa.

Vivien pun hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Nagisa.

Nagisa pun pergi ke pasar Donya Roh, Lapis pun menghampirinya

“biarkan aku ikut denganmu”

“jangan, bisa kamu bantu aku kembali ke Donya Manusia”

Lapis pun menggunakan sungai terdekat lalu terjun ke dalam sungai tersebut, dan muncullah mereka berdua di pulau air milik Lapis.

“apa tidak ada hal yang bisa aku bantu”

“pikirkan cara menggunakan kristal tersebut sebagai alat.”

“kamu mau ke mana”

“bukanya aku sudah bilang, aku akan menguasai Donya”

Nagisa pun pergi ke pelabuhan terdekat, dan memulai aksinya.

Setelah 20 tahun berlalu dengan tubuh yang masih terlihat muda karena keabadiannya.

(untuk perjalanan Nagisa menguasai Donya terdapat dalam cerita yang berjudul Star the Book S of the Copas yang mengisahkan sisi mengerikan Nagisa yang menjadi penjahat bagi dunia.)

Ia pergi mendirikan sebuah organisasi besar yang bernama Stars Devils untuk memancing beberapa pihak lawan yang sudah mengenal nama tersebut.

Nagisa pun kembali ke Akademi  sesampai di sana ia tidak melihat Pak Rex, ia pun menanyai seorang yang bertanggung jawab di Akademi tersebut.

Sekilas Akademi  tersebut mengalami banyak perubahan.

Ia pun bertemu dengan para tetua dan wakil kepala Akademi  yang bernama

Rahmalia, Nagisa pun menemuinya setelah mendengar dia yang bertanggung jawab, setelah memasuki ruangan Aux Rahmalia dengan beberapa dewan guru baru menyambutnya “selamat datang wahai kepala Akademi ” Ucap Rahma.

“kamu siapa” tanya Nagisa

“aku putri dari Pak Rex”

“Pak Rex di mana”

“dia telah wafat 4 tahun yang lalu”

“begitu ya, jadi kamu yang selama ini mengurus Akademi  ini”

“iya, maafkan saya bila lancang membuat perubahan”

“tidak apa, malahan jauh lebih bagus, kalau begitu di mana letak ruanganku”

Rahma pun mengantar Nagisa berkeliling Akademi  sembari menjelaskan perubahan yang ia lakukan, sesampai di ruangannya Nagisa, ia tampak terkejut melihat ruangan tampak sama dengan sebelumnya.

“saya tidak berani mengubah susunan ruangan ini, karena ayah saya bilang ruangan ini penuh dengan kenangan”

Setelah berkemas-kemas Nagisa pergi ke kuburan orang tuanya, susunan kuburan pun tampak jauh lebih baik.

Ia pun pergi keluar Akademi  lalu mengukur luas Akademi  tersebut dengan sihirnya lalu memindahkan poros di Ruangnya, untuk berjaga-jaga Akademi  tersebut terancam bahaya.

Satu tahun telah berlalu kabar mengenai penyebab ketakutan telah memudar, namun setiap pemerintah berusaha mencari informasi tentang keberadaan Nagisa. Setelah teror yang di sebabkan Nagisa bagi dunia, ia pun harus bersembunyi untuk menghindari dirinya di tangkap.

Sebenarnya walau ia di tangkap pun dengan mudahnya dia untuk kabur, namun alasan Nagisa mundur dari kejahatannya karena ia berusaha mencari calon muridnya yang di ramalkan akan menjadi bencana di kala ia terlahir.

Terlahirnya seorang bayi pada tahun 2003, setelah bayi tersebut berumur beberapa bulan, muncullah si pembawa kepunahan ke 2 yang bernama DK, bertujuan membuat kepunahan bagi semua makhluk, namun yang paling ia incar adalah Manusia, karena dirinya tercipta sebagai Manusia dan membenci Manusia.

Prejin yang merasakan kehadirannya menghubungi Mahaguru untuk bersiap, namun respons dari Mahaguru ialah “tidak perlu, kita biarkan saja”

“bukankah itu planetmu”

“iya, ada manusia yang bisa mengatasinya”

“yakin”

“serahkan pada dia”

Bantuan pun di buat mundur karena ucapan Mahaguru.

Dunia pun tampak jauh lebih buruk dari sebelumnya, suasana ketiadaan tampak jauh lebih nyata, perlahan Nagisa berjalan mencarinya, namun setiap langkahnya Nagisa, ia merasakan tekanan yang berat.

Jauh ke dalam kota, ia melihat tumpukan kendarakan hancur meronta tersebar di mana-mana, dalam benaknya ia berpikir ‘apakah semua manusia telah tiada’

Perlahan ia mencari bentuk kehidupan, namun keheningan menutupi dunia, ia pun berlari, terus berlari mencari sungai terdekat, seusai menemukan sungai, ia pun merasakan aliran sungai tersebut.

Namun kehidupan dalam sungai pun telah tiada, “apakah ini akhir” gumam Nagisa.

Ia pun mengikuti arus sungai sembari memanggil Lapis.

Namun panggilannya tak terjawab.

Ia pun melakukan telepati secara bebas, namun tetap tidak ada jawaban.

Kota hancur membuat kekeringan merata.

Nagisa pun berjalan mengikuti deru angin dan menemukan seekor hewan yang sedang dalam kondisi kritis, ia pun membantunya dengan mengobatinya, setelah hewan tersebut tampak jauh lebih baik, Nagisa pun memintanya untuk mengantarnya ke tempat kehidupan berada, karena selama ini Nagisa tidak menemukan kehidupan sama sekali.

Setelah mengikuti burung tersebut ia menemukan beberapa wilayah yang masih bertahan, namun yang ia lihat tidak layak di sebut sebagai kehidupan karena para manusia berusaha membunuh, dan saling membunuh, kanibalisme terjadi di mana-mana, saat Nagisa menghampiri salah satu manusia tersebut, Nagisa pun di serang, merasa dirinya terancam Nagisa membunuh Manusia tersebut.

Lalu muncullah Sang Waktu dengan Sang Takdir berwujud manusia

3 hari yang lalu, Kepunahan ke 2 telah muncul dan di turunkan

Nagisa pun menggunakan kekuatan Ruangnya lalu membuat semua manusia tak sadarkan diri, dan membuat bayangan Manusia dengan kekuatan Airnya, Para manusia asli yang tak sadarkan diri itu ia pindahkan ke ruang pribadinya.

Manusia tiruan pun berhasil di dibuat dan di letakan layaknya manusia benaran.

Nagisa pun memutuskan untuk mencari si pembawa kepunahan ke dua.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

[ ~ Nama : Nagisa ~ ]

{ ~ Umur : 90th-? (berkembang seiring cerita) ~ }

{ ~ Status : Hidup | Non Pribumi | Manusia ~ }

{ ~ Kekuatan : Air-?-?-? | Copas | Ruang ~ }

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah berjalan cukup jauh Nagisa pun memutuskan berdiam diri di atas bangunan tua, dan menghancur leburkan tiruan Manusia tersebut dengan tepukannya.

DK pun yang merasakan penyebaran isunya gagal ia pun memutuskan untuk memakan para manusia tersebut.

Namun Manusia tersebut menghilang berubah menjadi cair.

Dengan kesal ia menggunakan indranya dan merasakan kehadiran Manusia terdekat, ia pun mengarah ke manusia tersebut.

Nagisa pun juga merasakan kehadiran DK.

Bersambung.

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search